Blog Spa Mental kali ini akan menjawab pertanyaan sejuta ummat:
“Kenapa Saya belum sembuh?”
-Seseorang-
Terutama bagi mereka yang typical insekyur gitu dan sering nanya begini:
“Saya diterapi Mas Tedi 1 jam aja digaransi sembuh gak ya?”
-Seseorang-
Jujur saja, sebagai seorang terapis tentu saja Saya ingin semua klien Saya sembuh tapi apa mau dikata, lha nyatanya masih belum mau sembuh koq minta garansi ke Saya?
Kesembuhan ada dalam diri klien, Saya sebagai terapis hanya fasilitator saja, walaupun effort Saya sudah 100% tapi kalo dari kliennya sendiri belum mau sembuh ya Aku pun bertepuk sebelah tangan 🙁
Perlu dipahami bahwa menyembuhkan mental TIDAK SAMA dengan menyembuhkan fisik karena faktor fisik masih bisa didukung oleh faktor external seperti: obat-obatan, teknologi medis, pengalaman dokter, fasilitas kesehatan dll tapi kalo menyembuhkan mental, obat untuk sembuh munculnya dari dalam diri klien sendiri. Faktor externalnya hanya dari faktor jam terbang terapisnya aja untuk menemukan akar masalah klien. Begitu ketemu akar masalahnya lalu diterapi, niscaya sembuh! Make sense???
Tetapi ada fakta menarik! Lihat grafik di bawah ini:
Di bulan Desember 2019 lalu Saya melakukan survey kecil-kecilan dengan data anonim (tanpa nama dan email demi privasi responden) untuk mencari tau: “Apa yang menyebabkan Saya belum sembuh?”. Dan inilah hasilnya:
“Ternyata Saya belum sembuh karena…”
- Saya masih suka membuat pembenaran atas semua masalah yang hadir dalam hidup Saya (30,8 %).
- Saya masih banyak alasan (30,8 %).
- Saya masih maju-mundur, Satu sisi mau diterapi tetapi di sisi yang lain bilang jangan. Malah Saya jadi bingung? (26,9 %).
- Saya takut buka aib ketika diterapi (alasan privasi). (23,1 %).
- Saya masih memiliki mental korban sehingga selalu jadi pesakitan dan tidak berdaya atas semua masalah dalam hidup Saya. (23,1 %).
- Saya belum ketemu terapis yang pas untuk beresin masalah mental Saya sampai tuntas. (23,1 %).
- Semua nge-block, semua buntu karena banyak masalah dalam hidup Saya seperti benang kusut sehingga Saya gak tau solusinya gimana? (23,1 %).
- Sudah terlalu complicated masalah dalam hidup Saya sehingga malah bikin confused, sebenarnya apa sih yang terjadi dalam hidup Saya? (23,1 %).
Mereka para responden mengisi survey ini dalam keadaan 100% sadar lho, mereka mengisi jujur apa adanya dan itulah hasilnya.
Dengan membaca ini Saya berharap Anda semakin aware, Koq enak banget ya punya masalah mental puluhan tahun tapi minta sembuh 1 jam saja padahal begitu dicek pakai survey ternyata dari lubuk hati yang terdalam ternyata masih belum mau sembuh hahahaha… #jlebbbb
Gak enak di kuping memang namun itulah kenyataannya. Emang lebih enak nyalahin keadaaan:
“Saya kan belum sembuh karena begini…karena begitu…seperti hasil survey yang ada di atas”
-Seseorang-
Karena nyatanya banyak sekali orang komit di mulut doank katanya mau sembuh tetapi ternyata pikiran bawah sadarnya menolak sembuh jadinya mau klik tombol buat jadwal terapi aja selalu maju-mundur, maju-mundur-cantik hahahaha…
Mau kasus lebih extreem lagi? Tenang, Saya kasih contoh…
Kalau untuk menjalani sesi terapi berbayar saja masih maju-mundur-cantik, it’s okelah mungkin masih terkendala biaya untuk membayar profesional fee seorang hipnoterapis. Lalu ada yang usul ke Saya minta promo atau diskon terapi, okelah Saya kasih dah…
Saya berikan diskon 50% jika mereka mau berpartisipasi mengisi market survey disini agar Spa Mental menjadi lebih baik.
Saya pun ngasih diskon 75% untuk mereka yang mengambil Spa Mental Ultimate disini.
Bahkan dari hasil survey anonim di atas ada lho yang nulis minta diskon 100% alias terapi GRATIS karena katanya biaya terapi mahal.
Ya sudah, karena ada yang request demikian (walau Saya gak tau itu siapakah gerangan karena datanya anonim) maka Saya coba bikinin event terapi gratis deh, diskon 100% sambil kita liat kalau dikasih terapi GRATIS apakah mereka mau???
Yuk, Kita coba…
Pada tanggal 16-31 Mei 2020 kemarin Saya bersama teman-teman alumni AHI (Academy Hipnoterapi Indonesia) mengadakan baksos hipnoterapi online secara gratis sebagai bentuk kontribusi Kami di masa pandemi. Kegiatan ini malah diinisiasi oleh Pak Ariesandi sendiri agar Kami para alumni ikut membantu masyarakat luas melalui sesi terapi online gratis.
Info ini sudah Saya blast 8 hari sebelum ditutup melalui email ke subscriber Saya, sudah Saya posting di status WA, Saya posting di grup-grup WA Saya, di Channel dan Grup Telegram Saya, bahkan Saya japri satu-satu via WhatsApp ke klien lama Saya dan prospek Saya yang dulu gak jadi terapi ke Saya karena katanya sih alasan keterbatasan biaya.
Ada kaleuz ratusan orang Saya infoin…
Bahwa sekarang ada lho kesempatan terapi GRATIS secara online 1-on-1 langsung dari HP tapi coba tebak deh, apakah mereka ambil kesempatan ini?
Ternyata TIDAK!
Dari ratusan info yang Saya sebar yang japri ke WA Saya untuk confirm: “Saya udah daftar, Mas Ted” atau sekedar tanya-tanya apa kek, itu cuman 7 orang aja!
Sisanya cuman centang biru doank alias cuman di read only aja, no respon. Bahkan ada yang cuman centang 1 doank! Bisa jadi kontak WA Saya udah diblok hahahaha…
Dari 7 orang di atas yang japri WA Saya dan akhirnya benar-benar mendaftarkan terapi gratis hanya 2 orang saja! Saya tau karena tanggal 3 Juni 2020 dari 7 orang tersebut Saya WA balik gimana rasanya setelah menjalani sesi terapi online?
Ada yang bilang lupa lah, gak dikasih ijin sama suami lah, lagi ribet gak bisa pegang HP lah, dikasih gratis malah nolak katanya kepengen yang berbayar aja lah dan 1 orang lagi gada kabar, WA dari Saya cuma centang abu-abu aja…
Anda bisa lihat sendiri kan proses seleksi alamnya? Dari ratusan nama yang Saya infokan >>> Minat 7 >>> Terapi 2 yang artinya HANYA 2 ORANG saja yang MAU SEMBUH!
Alias yang beneran niat mau sembuh cuma 2% aja!
Ternyata gak mau diterapi karena faktor biaya itu cuman alasan doank! Karena walaupun dikasih diskon atau dikasih terapi online gratis selama 15 hari pun mereka tetep gak mau take action untuk sembuh, lho!
Tetapi anehnya masih mengeluh dengan kata-kata seperti ini:
“Ya Tuhan, kenapa hidupku banyak cobaan…”
“Kenapa Saya gak sembuh-sembuh?”
“Kapan ya Saya bisa berubah?”
“Saya udah bosen idup begini terus”
“Kapan Saya bisa sukses, bisa bahagia seperti orang lain di luar sana…”
Dan 1.001 macam bla…bla…bla… lainnya…
Ironis, gak sih???
Apakah Anda kenal dengan orang-orang seperti itu?
Atau jangan-jangan Anda kenal dengan sangat, sangat dekat?
Jika setelah membaca ini dada Anda terasa mak jlebbb, terasa deg-degan, kepala jadi pusing, nafas ngosh-ngoshan maka itu artinya benar!
Artinya Anda benar-benar butuh bantuan terapis profesional untuk ngeberesin masalah mental dalam diri Anda.
Itu pun jika mau dibantu, karena kalo gak mau maka artikel ini akan muter lagi balik ke atas. Silahkan baca ulang lagi ya biar paham hahahaha…
Artikel ini emang dibuat rada nampar sebagai wake-up call biar Anda sadar. Sama kayak si-Racoon yang ngasih tamparan ke Thor biar nyadar:
Tapi tenang aja, Anda masih punya harapan untuk sembuh 1 jam saja asal mau kooperatif, mau menjalani semua prosesnya, mau buang semua ego, gaboleh ngeyel dan jangan julid karena sakit yang kayak begini gak ada obatnya, Fergusso…
So, kalau Anda nanya garansi sembuh ke Saya ya tinggal penuhi aja 5 syarat yang saya bold di atas. Gampang, kan?
Dapat pencerahan dengan membaca ini? Mantab!
Tolong bantu share artikel ini ya biar viral, biar banyak orang yang ikut tercerahkan 🙂
Sebagai penutup biar Anda gak penasaran dengan isi pertanyaan surveynya dari grafik di atas, coba aja jadi responden anonim (kalau berani jujur lho ya). Di akhir survey, Anda akan Saya kasih bonus Welcome Voucher Diskon 50% TANPA DIUNDI yang hanya bisa di klaim 1x saja per klien.
Hayolo yang kemarin alasan pada minta diskonan buat terapi, berani walk the talk gak untuk ambil kesempatan ini? berani menjalani sesi terapi gak? berani sembuh gak? berani jujur sama diri sendiri gak?